Recent Posts

Jumat, 03 September 2010

Sakramen Pengurapan Orang Sakit

Sakramen perminyakan disebut juga sakramen pengurapan orang sakit. Penerimanya adalah para penderita sakit serius; bukan hanya mereka yang menjelang ajal. Termasuk di sini adalah mereka yang sakit berat, yang akan operasi besar dan orang lanjut usia yang kekuatannya melemah (KGK 1515).


Sakramen perminyakan berhubungan dengar penyakit; bukan dengan akhir hidup manusia. Kenapa orang yang sakit (serius) perlu menerima sakramer perminyakan? Sebab pengalaman sakit menjadi pergumulan orang beriman. Orang yang sakit dihadapkan pada suatu krisis. Memang dengan sakit dia bisa mencari dan kembali pada Allah (bertobat), menjadi lebih matang, melihat apa yang paling penting untuk hidup abadinya.

Tetapi penyakit tak jarang menyebabkan rasa takut, sikap menutup diri, rasa putus asa bahkan memberontak pada Allah (KGK 1501, Katekismus Gereja Katolik). Dalam situasi krisis seperti itulah orang beriman perlu didampingi, didoakan, dan dikuatkan lewat sakramen ini.

Tanda Kehadiran Kerajaan Allah
Selama hidupNya, Tuhan Yesus mewartakan datangnya Kerajaan Allah. Hal itu ditandai dengar pengusiran roh-roh jahat dan pengampunan dosa (Mark 2:5-12). Dalam pandangan alkitab penyakil selalu dihubungkan dengan dosa. Karena itu Yesus juga menyembuhkan banyak orang sakit, bahkan mengikutsertakan para murid untuk mengolesi orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka (Mark 6:7-13). Penyembuhan orang sakit ditandai dengan penumpangan tangan (Luk 4:40), pengurapan dengan minyak (lambang penyembuhan), dan kontak jasmaniah (Yoh 9:6).

Apa yang diperbuat Yesus itu kemudian diteruskan oleh Gereja Perdana seperti yang diberitakan oleh Rasul Yakobus:
'Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat supaya mereka mendoakan mereka serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa maka dosanya itu akan diampuni' (Yak 5:14-15).

Sakramen perminyakan dewasa ini
Dari teks di atas kemudian Gereja mengajarkan (salah satu sumber iman Katolik kita) hal-hal sebagai berikut:
• Penerimanya adalah orang sakit serius; bukan hanya mereka yang menjelang ajal (SC 73, Sacrosanctum Concilium, Konstitusi tentang Liturgi Suci).
• Penatua jemaat artinya uskup dan imam. Hanya mereka yang boleh menerimakan sakramen ini
sebab dalam sakramen ini ada unsur pengampunan dosa.
• Minyak yang dipakai ialah Oleum Infirmorum (OI), yang diberkati Uskup dalam misa Krisma. Dalam keadaan darurat, imam boleh memberkati sendiri minyak nabati (dari tumbuh-tumbuhan).
• Imam menumpangkan tangan lalu mengurapi dahi dan kedua telapak tangan si sakit dengan minyak Ol, sambil berdoa, 'Semoga karena pengurapan suci ini, Allah yang maharahim menolong saudara dengan rahmat Roh Kudus. Semoga Tuhan membebaskan saudara dari dosa dan membangunkan saudara di dalam rahmatNya.'
• Upacara ini bisa dilakukan di rumah, di rumah sakit atau di gereja. Bisa juga diterimakan secara
bersama-sama dengan ritus sakramen Tobat - sakramen Perminyakan - sakramen Ekaristi.
• Yang boleh menerima adalah mereka yang sudah dibaptis secara Katolik dan dapat menggunakan akal budinya. Kalau tidak sadar, sebelumnya dia pernah memintanya atau diandaikan memintanya bila dia sadar.

Buah-Buah Sakramen Perminyakan
Dalam KGK 1520 sakramen ini menanugerahkan rahmat Roh Kudus sehingga:
• si sakit mendapat kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati dalam mengatasi kesulitan karena
sakitnya.
• si sakit membarui iman dan harapan kepada Allah dan menguatkannya melawan godaan setan, godaan untuk berkecil hati dan rasa takut akan kematian.
• Bantuan Tuhan membawa si sakit pada kesembuhan jiwa tetapi juga menuju kesembuhan badan; kalau itu sesuai dengan kehendak Allah. (banyak orang mengalami anugerah istimeiva ini)
• Jika ia berbuat dosa maka dosanya akan diampuni (Yak 5:15)

0 komentar:

Posting Komentar