Recent Posts

Minggu, 29 Agustus 2010

Perihal Dosa

"Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Percobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa, dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:13-15)

Dosa adalah pikiran, perkataan, keinginan, dan perbuatan atau sikap acuh yang dilarang oleh hukum Allah.
Kamu bersalah atas suatu dosa jika:
a. kamu menyadari bahwa kamu melanggar perintah Allah, dan
b. kamu dengan atas kemauan sendiri melakukannya.

Dua jenis dosa pribadi - dosa maut dan dosa ringan
Dosa maut adalah suatu dosa besar, pelanggaran yang serius terhadap hukum Allah. Sebagai contohnya: perzinahan, mencuri sesuatu yang sangat mahal, bermabuk-mabukan.
Akibat dosa maut terhadap dirimu adalah dosa maut membunuh hidup rahmati dalam dirimu.
"Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian." (Roma 6:21)
Yang akan terjadi padamu jika kamu meninggal dengan dosa maut adalah kamu akan masuk ke neraka untuk selama-lamanya.
"mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." (Wahyu 21:8)
Segala dosa maut bisa dimaafkan, jika kamu sungguh-sungguh menyesalinya dan melakukan segala hal yang perlu untuk dimaafkan.
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9)

Dosa ringan itu adalah pelanggaran yang kurang serius terhadap hukum Allah, suatu pelanggaran yang tidak memutuskan persahabatan dengan Allah. Contohnya: sikap tidak sabar, kemarahan, mencuri sesuatu yang kecil nilainya.
Akibat dosa ringan terhadap dirimu antara lain dosa ringan tidak mengurangi ataupun menghapuskan rahmat dalam dirimu, tetapi dosa ringan bisa mengurangi semangat kasihmu kepada Allah dan membawa kita pada posisi yang lebih buruk dalam perjuangan untuk menghindari dosa-dosa maut.
Yang akan terjadi pada dirimu jika kamu meninggal dengan dosa ringan adalah sebelum masuk ke Surga, kamu harus menjalani Api Penyucian.
Sejumlah besar dosa ringan tidak bisa menjadi suatu dosa maut
Jika kamu melakukan sesuatu kesalahan, tetapi tidak tahu bahwa hal itu salah, itu tidak dianggap berdosa, jika keacuhan kamu ataupun kelupaan kamu bukan karena kesalahan kamu sendiri.
Kamu berdosa jika kamu bermaksud melakukan suatu hal yang buruk meskipun sesungguhnya kamu tidak melakukannya, karena maksud untuk melanggar perintah Allah itu sendiri sudah merupakan suatu dosa. Contohnya, kamu bermaksud untuk merampok bank tetapi takut terhadap petugas keamanan.
Yang semestinya kamu lakukan kalau ragu-ragu apakah sesuatu hal itu dosa atau apakah sesuatu hal itu adalah dosa yang serius yaitu kamu harus dengan jujur berusaha untuk memastikan hal itu sebelum kamu melakukannya; Kalau kamu dengan sengaja berbuat dalam keraguan seperti itu, tetap saja kamu bersalah karena ceroboh dan melanggar perintah Allah.

Godaan adalah daya tarik untuk berbuat dosa.
Kamu bisa mengalahkan godaan, karena godaan mengundang kamu tetapi tidak memaksa kehendak bebasmu; selain itu, Allah selalu siap sedia menolong kamu dalam perjuangan itu.
"Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatasnmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13)
Yang mesti kamu lakukan kalau kamu tergoda antara lain pertama minta kepada Allah untuk menolong kamu, dan lalu menyibukkan diri melakukan hal yang lain.
"dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang Jahat." (Matius 6:13)
Cara agar dapat menghindari godaan-godaan antara lainhindarilah orang-orang, tempat-tempat, dan hal-hal yang dapat dengan mudah menjerumuskan kamu kedalam dosa dan mintalah rahmat kepada Allah.
"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (2 Korintus 12:9)
Kadangkala kita menolak bantuan rahmat Allah, karena kita memiliki kehendak bebas, dan Allah dalam memberikan pertolongan-Nya tidak memaksa kita untuk menanggapi atau menerimanya.
"Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima." (2 Korintus 6:1)

0 komentar:

Posting Komentar